Inilah ketiga kalinya saya menginjakkan kaki di pulau
Sulawesi. Kalau 2 kali sebelumnya saya
menginjakkan kaki di selatan pulau Sulawesi,
maka kali ini saya menginjakkan kaki di bagian utara pulau Sulawesi,
tepatnya kota Manado dan sekitarnya.
Bersama 2 orang teman (Minar dan Poppy), saya menghabiskan
liburan selama 3 hari 2 malam.
Penerbangan Jakarta-Manado kami tempuh dengan menggunakan
maskapai penerbangan Garuda Indonesia pada tanggal 1 Mei 2015 pukul 05.30 dan
tiba di Manado pukul 09.55.
Walaupun menggunakan maskapai Garuda Indonesia, tetapi kami
memperoleh harga yang cukup murah. Tiket pulang pergi kami peroleh ketika pameran Garuda
Fair dengan harga Rp 1.291.200. Kami membeli tiket jauh-jauh hari, kurang lebih
enam bulan sebelum tanggal keberangkatan.
Selama di Manado kami menginap di Hotel Celebes dan
sekaligus menggunakan jasa rental mobil dari hotel tersebut. Hotel Celebes
memberikan harga yang cukup terjangkau. Untuk kamar Grande II dikenakan tarif
Rp 350.000 per malam. Kami bertiga menggunakan kamar tipe ini tanpa tambahan
biaya extra bed, dan hanya menambah Rp 40.000.untuk tambahan extra breakfast
per hari. Nilai lebih lain dari hotel ini adalah lokasinya yang sangat dekat
dengan pelabuhan kapal untuk menuju pulau Bunaken. Informasi mengenai hotel ini dapat dilihat di
http://www.hotelcelebesmdo.com/
Hari pertama..1 Mei 2015...
Hari pertama di Manado dimulai pada pukul 09.55 ketika
pesawat landing di bandara Sam Ratulangi. Setibanya kami di bandara, kami
dijemput Fikri (driver dari rental mobil yang sudah kami pesan
sebelumnya). Berawal dari driver yang
akhirnya berakhir menjadi pertemanan singkat di perjalanan kami.
Adapun tarif rental mobil dalam kota Manado untuk satu hari
(12 jam) adalah sebesar Rp 450.000 (sudah termasuk bensin dan supir). Apabila
kita menggunakan mobil ke luar kota
Manado, misalnya ke Tomohon, maka ada tambahan biaya sebesar Rp 75.000 Dan
apabila lebih jauh lagi dari Tomohon, misalnya sampai ke Bukit kasih di wilayah Kawangkoan maka dikenakan biaya
tambahan sebesar Rp 150.000. Sementara untuk biaya penjemputan dari bandara menuju hotel /
pick up airport adalah sebesar Rp 150.000 (per mobil)
Di hari pertama perjalanan, kami mengunjungi beberapa
tempat, diantaranya lokasi wisata kawasan makanan Tinutuan Wakeke Manado,
Monumen Tuhan Yesus Memberkati, air terjun di desa kali Tomohon, pasar
Tomohon dan berakhir dengan makan malam
di salah satu restoran yang berada di pinggir Danau Tondano.
Kawasan makanan Tinutuan Wekeke Manado
Manado terkenal dengan bubur manadonya. Inilah pertama
kalinya saya mencoba bubur manado tepat di tempat aslinya.
Bubur Manado |
Nike Goreng |
Restoran yang
menjadi pilihan kami adalah Kios Pelangi. Cita rasa bubur manado cukup lezat
ditambah dengan nike (semacam gorengan yang terbuat dari ikan dan dimakan
bersama dengan bubur). Harga bubur manado, nike dan pisang goreng di tempat ini
tidak terlalu mahal. Bagi yang hendak ke Manado maka tempat ini bisa menjadi
salah satu tempat yang wajib dikunjungi.
Monumen Tuhan Yesus Memberkati
Tempat ini sudah cukup terkenal di kalangan wisatawan. Dari
beberapa tulisan yang sudah saya baca sebelumnya, saya mendapati banyak yang
menyatakan bahwa patung Tuhan Yesus di tempat ini adalah patung Tuhan Yesus terbesar kedua
setelah patung Tuhan Yesus yang ada di Brasil. Tetapi setibanya saya di tempat
ini, saya sedikit kecewa karena dalam bayangan saya sebelumnya patung Tuhan
Yesus di Manado ini akan sangat mirip dengan patung Tuhan Yesus yang ada di
Brasil. Patung Tuhan Yesus di sini bukanlah patung yang membentangkan kedua
tangan layaknya patung di Brasil. Ukurannya memang cukup besar, tetapi saya
pribadi tidak dapat memastikan seperti tulisan-tulisan sebelumnya apakah ukuran
patung ini kedua terbesar atau tidak. Mungkin suatu hari nanti saya dapat pergi
ke Brasil untuk melihat dan memastikan sendiri akan ukurannya.
Tangga menuju monumen patung Yesus memberkati |
Monumen Tuhan Yesus Memberkati berada di kompleks perumahan Ciputra, Untuk mencapai puncak dimana patung ini berada, maka kita akan melewati beberapa anak tangga dan melewati gambar-gambar dari proses penyaliban Tuhan Yesus.
Air terjun di Desa Kali, Tomohon
Air terjun di Desa Kali Tomohon |
Tempat ini berada di luar kota Manado tepatnya di desa Kali,
Tomohon. Setibanya kami di desa ini, kami menitipkan mobil di salah satu rumah
warga. Untuk penitipan mobil ini kami hanya membayar Rp 20.000 kepada pemilik
rumah. Setelah kami menitipkan mobil, kami melanjutkan perjalanan trekking selama
kurang lebih 45 menit untuk dapat menuju air terjun. Gunakan sepatu atau sandal
yang cukup nyaman apabila hendak ke tempat ini. Rute trekking di sini sudah
cukup nyaman karena sudah memiliki jalan yang sudah dipersiapkan untuk
wisatawan. Bagi yang tidak terbiasa trekking, maka untuk mencapai tempat ini
cukup melelahkan. Walaupun demikian,
semuanya terbayar ketika melihat indahnya air terjun desa kali ini.
Pasar ini menjual berbagai macam binatang ekstrim untuk
dikonsumsi, diantaranya ular, kelelawar, babi hutan, tikus, anjing, dan lain
sebagainya. Sayangnya hari sudah sore ketika sampai di tempat ini. Hanya ada
satu penjual ketika kami berada di sana dan binatang yang tersisa hanya tinggal
kelelawar dan babi hutan. Apabila berencana ke tempat ini, maka saya
menyarankan untuk mengunjunginya di pagi hari karena di saat itulah masih
banyak penjual dan kita dapat melihat binatang-binatang ekstrim yang
didagangkan.
Pintu masuk Pasar Tomohon |
Kelelawar yang dijual di Pasar Tomohon |
Pasar Tomohon |
Pemandangan danau tondano dari Astomi Restaurant |
Astomi Restaurant |
Hari kedua…2 Mei 2015…
Hari kedua kami khususkan untuk mengeksplore Bunaken, pulau yang terkenal bukan hanya di
dalam negeri tetapi di mancanegara juga. Untuk dapat ke Bunaken, kami menyewa
kapal seharga Rp 500.000 untuk sewa satu hari. Adapun pemilik kapal bernama
Daeng dan dapat dihubungi di nomor 081356230505.
Daeng & Billy (pemilik dan kru kapal) |
Perjalanan kepulau Bunaken kami mulai pukul 08.30, dan
sebelum menaiki kapal kami diarahkan ke loket yang ada di pelabuhan. Di loket
inilah kami mengisi semacam buku tamu dan membeli tiket masuk dan asuransi
untuk ke pulau Bunaken seharga Rp 65.000 untuk 3 orang dan 2 kru kapal (Daeng
dan Billy).
Jarak tempuh dari pelabuhan Bersehati menuju pulau Bunaken tidaklah
terlalu lama dan terasa singkat karena disuguhi pemandangan laut yang cukup
indah.
Pemberhentian pertama kami adalah pantai Tawara di wilayah
Bunaken Barat
Hal wajib yang dilakukan setibanya di pulau Bunaken adalah
berfoto di bawah papan yang bertuliskan Bunaken. Hampir semua wisatawan yang
tiba di Bunaken berfoto di tempat ini. Tak heran jika perlu mengantri untuk menunggu giliran.
Hal yang membuat saya terkesima di pemberhentian pertama ini
adalah saya menemukan bintang laut di pinggir pantai Bunaken, tepatnya di
pantai Tawara, Bunaken Barat. Bentuk bintang laut ini berbeda dari bintang laut
yang pernah saya jumpai sebelumnya. Bintang laut ini berwarna coklat dan
memiliki gerigi semacam duri yang tumpul di tubuhnya.
Di pantai Tawara ini banyak dijumpai penjual es kelapa,
penjual souvenir, dan di sini pulalah kita dapat menyewa peralatan untuk
snorkeling dan diving, Wisatawan yang mendominasi wilayah pantai Tawara ini
adalah wisatawan lokal.
pantai tawara |
penjual es kelapa muda di pantai tawara |
Memberi makan ikan dengan biskuit |
Hal yang mengecewakan dari tempat ini adalah tarif sewa
peralatan snorkeling yang cukup mahal. Untuk sewa masker, snorkel, baju renang dan fin dikenakan tarif Rp
150.000. Dan anehnya kesemuanya disewakan dalam satu paket. Sulit untuk menyewa
secara parsial/ terpisah. Akan tetapi
dengan bernegosiasi dengan alasan bahwa
telah memiliki masker dan snorkel yang berlensa minus, maka saya
berhasil hanya menyewa fin saja, Untuk sewa fin saja dikenakan tarif Rp 50.000
Memberi makan ikan @ spot snorkling Bunaken Barat |
Snorkeling @ Bunaken |
Pemandangan bawah laut Bunaken |
Adapun tarif untuk diving : Rp 800.000/ dive bagi pemula dan
Rp 500.000/ dive bagi yang sudah
memiliki license.
Setelah sewa peralatan snorkeling, jangan lupa untuk membeli
biskuit untuk diberikan kepada ikan ketika snorkeling nanti. Biskuit ini
nantinya memancing ikan-ikan untuk datang mendekati kita.
Spot pertama snorkeling masih berada di wilayah perairan
Bunaken Barat. Snorkling di perairan laut Bunaken terasa berbeda dari
tempat-tempat lain yang pernah saya kunjungi sebelumnya. Perbedaannnya adalah perbatasan langsung antara dasar lautan
dangkal dengan dasar laut yang dalam. Ketika kita snorkeling kita akan
mendapati lautan dalam dengan warna laut biru tua yang langsung berbatasan
dengan karang laut, menyerupai palung laut. Tak heran ketika asyik
berenang di lautan dangkal yang
memberikan pemandangan terumbu karang
dan ikan-ikan yang sangat cantik maka tiba tiba kita akan dikejutkan dengan
pemandangan laut dalam yang biru gelap.
Bunaken memiliki banyak memiliki terumbu karang yang masih hidup dan
sangat indah dengan ikan-ikan di dalamnya, Tak heran jika Bunaken terkenal
hingga ke mancanegara.
perbatasan laut dangkal dan laut dalam, palung laut |
bawah laut Bunaken |
pemandangan bawah laut Bunaken |
Pangalisang beach, Bunaken Timur
Setelah puas
snorkeling di spot pertama, berpindah tempat ke wilayah laut Bunaken
Timur (Pangalisang beach). Di wilayah ini lebih sepi dan tidak banyak orang
yang melakukan aktivitas snorkeling. Di sini kita harus sangat berhati hati
karena jangan sampai kita menginjak terumbu karang ketika snorkeling. Terumbu karang di wilayah perairan ini sangat
terjaga, kapal saja dilarang untuk melemparkan jangkarnya. Di wilayah
pangalisang beach inilah banyak terdapat resort dan turis asing yang menginap.
Kondisinya sangatlah berbeda dengan wilayah Bunaken Barat. Saya bersama Poppy
dan Minar berjalan di sepanjang pinggir pantai Pangalisang dan melihat
resort-resort yang ada. Apabila di kemudian hari saya berkesempatan untuk
mengunjungi Bunaken, maka saya akan menginap di salah satu resort di sini.
Kabarnya tarif resort di sini tidaklah terlalu mahal. Suasana yang tenang dan
pemandangan pantai yang sangat indah membuat nilai lebih dari resort-resort
yang ada.
penginapan di pangalisang beach |
Pantai Pangalisang |
Pantai Pangalisang, Bunaken Timur |
Pantai Pangalisang |
Setelah pukul 15.00, kami memutuskan untuk kembali ke Manado
dan beristirahat di hotel. Bunaken…salah satu keindahan alam Indonesia yang
membuat saya semakin bangga menjadi orang Indonesia
Hari ketiga.. 3 Mei 2015…
Ada beberapa tempat yang belum sempat kami kunjungi di hari
pertama dan kami pun memutuskan untuk mengunjungi di hari terakhir ini.
Perjalanan hari terakhir ini kami mulai subuh pukul 03.30 dan di waktu itu pula
kami check out dari hotel. Beberapa tempat yang kami kunjungi di hari terakhir
sebelum menuju bandara adalah Bukit Kasih dan Danau Linow.
Bukit Kasih
Tempat ini cukup terkenal sebagai salah satu objek wisata di
Sulawesi Utara. Bukit kasih merupakan bukit doa bagi semua umat beragama di
Indonesia. Nama nya saja sudah bukit, maka kita pun diharuskan untuk trekking
menaiki anak tangga yang cukup banyak. Siapkan tenaga ekstra untuk ke tempat
ini. Entah berapa anak tangga yang sudah saya lalui ketika berada di tempat
ini. Bukit kasih itu sendiri adalah bukit doa dan di puncak bukit kasih ini hanya
terdapat salib yang cukup besar. Sebelum mencapai bukit doa atau pun puncak
tertinggi dari bukit kasih itu, kita akan mendapati gambar wajah di salah satu
lereng bukit. Ukiran wajah tersebut adalah gambaran wajah leluhur Minahasa.
Ukiran wajah leluhur Minahasa di lereng bukit |
Tangga menuju bukit doa |
Kawah belerang di Bukit Kasih |
Ikon Bukit Kasih |
Puncak dari Bukit Kasih - Salib |
Ketika sampai di puncak bukit tersebut pemandangan terlihat
sangat indah. Hamparan hijau dibarengi dengan cahaya matahari yang baru terbit
semakin membuat saya terkagum akan keindahan alam Indonesia dan mensyukuri
hasil karya Tuhan yang luar biasa ini. Selain menikmati pemandangan dari puncak
ketinggian, kita pun dapat berdoa di rumah-rumah doa.
Danau Linow
Untuk dapat menikmati indahnya danau Linow ini kita
diharuskan untuk membayar uang masuk kepada satu restoran yang berada persis di pinggir
danau ini. Karena hari masih pagi sekitar pukul 07.00 dan restoran tersebut
belum buka dan belum menyediakan makanan dan minuman, maka kami hanya dikenakan
biaya Rp 25.000/orang. Kabarnya, harga tiket masuk yang sesungguhnya adalah Rp
50.000/ orang dan mendapatkan minuman berupa teh/ kopi.
Restoran di pinggir danau Linow |
Di sini kami tidak menghabiskan waktu terlalu lama dan hanya
berfoto. Tak sampai 1 jam kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan menuju
bandara. Keberangkatan pesawat dari Manado menuju Jakarta pukul 10.55 mengharuskan
kami untuk segera meninggalkan hijaunya danau Linow ini. Apabila para traveler
memiliki waktu yang cukup banyak maka makan siang di danau Linow dapat menjadi
itinerary perjalanan Anda.
Danau Linow |
1 Mei – 3 Mei 2015…penuh dengan pengalaman baru..bertemu
teman baru, menikmati keindahan bawah laut yang terasa berbeda, melihat makanan
ekstrim yang dapat dikonsumsi, merasakan keramahan penduduk setempat, dan satu
hal yang membuat saya berkesan akan kota Manado adalah..kota ini adalah kota
yang mayoritas menganut agama Kristen,,tak heran di sisi kanan dan kiri jalan,
saya mendapati salib..Hal ini lah yang terasa berbeda dari kota kota lain yang
pernah saya kunjungi,,,,Manado, Tomohon, Kawangkoan, Bunaken memberikan cerita baru dalam hidup
saya…
Waduh sewa mobilnya kemahalan.
BalasHapusTarif sewa mobil di Manado 1 hari (24 jam) itu 250rb belum termasuk driver (100rb) dan uang bensin (tergantung jarak dan pemakaian)
Nanti klo saya libur kesana mo minta tolong ya
Hapusterima kasih sudah berkunjung ke tomohon, masi ada satu tempat wisata lagi yang luput dari pandangan anda, yaitu Pasar kuliner Tomohon. diasana tempat surganya belanja / wisata kuliner terlengkap dengan harga yang terjangakau.
BalasHapusJadi pengin libur ke sana.
BalasHapus