Minggu, 16 Maret 2014

3 HARI BERSAMA DI THAILAND...





27 tahun berlalu dan inilah pertama kalinya ke luar negeri..ya..Thailand  yang menjadi negara di luar wilayah NKRI yang menjadi tujuan pertamaku…pengalaman travelling sebelumnya masih di wilayah Indonesia….

Thailand dalam 3 hari…dimulai di akhir Agustus 2013 ..dan seperti biasa..travelling dengan low budget..ngandelin promo tiket..kali ini pesawat tiger lah yang mengantarkanku bersama teman teman (Jemmima, Josephine, Isma, Minar, Jefri) menuju bandara Suvarnabhumi, Thailand. Harga tiket promo pesawat Jakarta-Bangkok dan Bangkok-Jakarta sebesar Rp 1.086.001  (ini promo loh ya…dan pembelian tiket dilakukan jauh jauh hari sekitar 6 bulan lebih sebelum keberangkatan. Pembelian tiket dilakukan via web www.tigerairways.com). Waktu tempuh Jakarta-Bangkok selama 3 jam.

Sesampainya di bandara Suvarnabhumi, kami segera menuju pintu exit  gate B..titik pertemuan dengan supir yang akan mengantarkan kami ke tempat penginapan.  Biaya yang kami keluarkan dengan menggunakan mobil berkapasitas minibus ini awalnya sebesar 1200 bath.

Ada cerita khusus terkait dengan supir yang satu ini..dan bagiku..supir ini menyebalkan…why?? He couldn’t speak English...komunikasi kacau…ditanya apa dijawab apa..dan yang paling menyebalkan..dia tuh ga malu untuk meminta tips tambahan…dan yang diminta sebesar 100 bath…total biaya bandara Suvarnabhumi menuju tempat penginapan (kawasan Khaosan Road) sebesar  1300 baht.

Transportasi bandara Suvarnabhumi ke penginapan dan pemilihan tempat penginapan telah kami rencanakan sebelumnya di Jakarta. Sebelum keberangkatan kami menuju Thailand, saya dan teman teman banyak membaca blog dan buku yang ada guna mencari info seputar Thailand..tak ada satu orang pun dalam keberangkatan kali ini yang sebelumnya pernah ke Thailand…


Penginapan (Khaosan Rainbow)

Tempat penginapan kami berada di wilayah Khaosan Road (wilayahnya backpacker turis turis asing di Thailand). Dormitory lah yang menjadi pilihan. Nama tempat penginapan kami Khaosan Rainbow. Sebelumnya pemesan telah dilakukan via web (www.HostelBookers.com) dengan transfer pembayaran di awal sebesar EUR 6.57 (menggunakan credit card). Sisa pembayaran sebesar EUR 59.09 dilakukan setibanya kami di Khaosan Rainbow. Total biaya penginapan 3 hari 2 malam sebesar EUR 65.66. Tampilan dorm di web dengan tampilan asli dorm ini berbeda. Tampilan asli tak sebagus tampilan web. Satu hal yang sedikit menghibur hati adalah kami tidak mengalami gangguan komunikasi dengan recepsionist.  Dorm ini tidak terlalu bagus.  Mungkin karena harga yang sangat murah.
Harapan tak sesuai dengan kenyataan…bukan hanya perbedaan tampilan web dengan nyatanya…harapan kami lainnya adalah…dorm yang tersedia hanyalah dorm yang berkapasitas 8 tempat tidur…dan 1 tempat tidur telah diisi oleh orang lain…dan itu seorang pria…tepatnya seorang bule Belanda bernama Mark van Vroonhoven.
Tak banyak waktu yang kami habiskan di dorm. Sesampainya kami di dorm, kami hanya meletakkan tas dan langsung berjalan di sekitar kawasan Khaosan Road.

Khaosan Road…

Wilayah ini mirip dengan Legian Bali. Wilayah backpacker dimana di sisi jalan banyak penjual baju, café, bar, makanan, hotel, dll.
Berawal dari iseng  untuk menawar dan berakhir penjual marah…iseng untuk menawar celana kain dari 300B menjadi 100B..terlalu drastis sih penurunannya..tapi yang namanya nawar ya..menurutku nih..ga pantes dong seorang penjual marah dengan teriak..kalo ga bisa ya bilang aja…tapi yang kutemui berbeda..si penjual marah dengan suara keras dengan memakai bahasa Thai yang tak kumengerti artinya apa..syukur juga sih ga ngerti artinya apa…
makan di pinggir jalan Khaosan Road
Sepanjang menyelusuri Khaosan Road ini tiba tiba seorang wanita Thailand memanggil kami..namanya Tip…dan dia adalah orang yang sebelumnya telah dihubungi Jemmima untuk mengurus kami agar dapat akses dinner cruise dengan biaya 950B. Normalnya 1500B. (Contact person Tip : Facebook Rungtip Tan)
Karena perut udah kelaperan dan bingung untuk mencari tempat makan yang enak dan tidak terlalu mahal, maka dengan polosnya kami bertanya kepada Tip untuk memberikan rekomendasi. Dan benar sekali… tempat makan pinggir jalan Khaosan Road tak kalah enak dengan restoran terkenal…Vietnam noodle pinggir jalan ini lebih enak ketimbang Vietnam noodle Pho24 di Indonesia.
Selesainya kami makan, Tip mengajak kami untuk ke kantornya di wilayah Khaosan Road . Dan di situlah kami menyelesaikan transaksi kami untuk dinner cruise, seorangnya 950B. Dengan 950B seorang ini, kami bukan hanya mendapatkan makan malam di kapal dengan iringan musik tetapi juga mendapatkan transportasi mulai dari tempat penginapan hingga ke ChaoPraya River (ChaoPraya River adalah sungai dimana kapal pesiar akan berlabuh) dan kembalinya lagi juga telah disediakan. Penjemputan di penginapan dilakukan tepat pukul 18.00

Dinner cruise..

Inilah pengalaman pertamaku untuk dinner cruise. Dengan membayar 950B, saya sudah mendapatkan makan malam di atas kapal pesiar sambil diiringi musik dan lagu. Kapal ini mengelilingi ChaoPraya River. Banyak kapal pesiar yang menawarkan paket dinner cruise di ChaoPraya, salah satu diantaranya White Orchid Cruise.

White Orchid Cruise
Dinner Cruise
Begitu sampai di tempat ini, supir kami menukarkan kuitansi yang telah kami dapat dari Tip. Kuitansi tersebut ditukarkan dengan tiket kapal. Di tiket tersebut telah dicantumkan juga nomor meja di White Orchid Cruise. Kapal dijadwalkan berangkat pukul 19.45. Sambil menunggu kedatangan kapal ini, ada perempuan Thailand yang menggunakan baju daerah yang menawarkan foto bersama untuk setiap penumpang kapal…Kirain gratis..eh ternyata setelah di dalam kapal diminta bayaran untuk dapat memperoleh hasil cetakan foto… bukan keharusan untuk mengambil itu foto..dan boleh saja untuk menolak.
Makanan yang dihidangkan di kapal ini sifatnya buffet. Jadi kalau ga mau rugi ambil aja sepuasnya. Makanan yang dihidangkan cukup enak dan jenisnya pun banyak. Kapal ini melewati temple-temple yang cukup terkenal di Thailand, di antaranya Grand Palace Temple, Wat Pho, Wat Arun.
Sambil makan sambil diiringi nyanyian dari biduan wanita Thailand. Tak disangka disodorin microphone.. Jadi deh nyanyi.. I just called to say I love u….dan taunya cuma reff doang… nyanyi di depan dan ditonton seluruh penghuni kapal..cuek aja..ga kenal ini..
I just call to say I love u @ White Orchid Cruise

Selain nyanyi, kita diajakin dance bareng dengan turis lainnya..mulai dari nari India bareng turis India, nari bareng bule bule pirang..dan kita pun ga mau kalah..nari poco poco.
Dance bareng @ White Orchid Cruise
Selesai makan, nanyi, dance..kita naik ke atas deck buat foto bareng.. foto dengan berlatarkan temple-temple terkenal di Thailand.
Berfoto di deck kapal

Temple di malam hari


Di White Orchid Cruise ini juga menampilkan tarian yang mirip dengan Alcazar Show..hanya aja cuma 2 orang…cantik sih..body langsing tinggi..tapi bukan perempuan sesungguhnya.
Acara dinner cruise selesai sekitar pukul 22.00 dan kita diantar kembali ke dorm. Karena masih belum terlalu malam dan sayang kalau langsung tidur, kita kembali menyelusuri Khaosan Road.

Khaosan Road di malam hari…

Khaosan Road di malam hari sedikit berbeda dengan di siang hari. Makin malam makin rame. Cafe-cafe dipadatin pengunjung. Dan yang paling menakjubkan sekaligus menggelikan..di sinilah dijual makanan-makanan aneh..kalajengking, kecoa, dan lain-lain.
Khaosan Road di malam hari

Thai massage di malam hari @ pinggir jalan Khaosan Road



Hari kedua…

Di hari kedua kita berencana untuk mengunjungi Chatuchak Weekend Market dan Pattaya.
Sekita pukul 08.00 kami memulai kegiatan dengan mencari sarapan yang dijual di pinggir jalan. Walaupun makanan pinggir jalan, rasanya tetap enak. Inilah yang menjadi salah satu daya tarik Thailand, masakan yang enak tak peduli restoran atau kaki lima.
Sambil makan, seorang supir taksi menawarkan jasanya untuk menggunakan taksinya. Tawar menawar pun terjadi. Khaosan Road menuju Chatuchak dicharge dengan harga 300B atau 500B. Kenapa ada kata atau? Begini..kalau kita bayar 300B maka kita harus singgah di satu kawasan supaya si supir tadi mendapatkan fee gasoline. Tapi saya bersikeras untuk langsung ke Chatuchak tanpa singgah dengan alasan keterbatasan waktu. Si supir terus membujuk untuk singgah tapi karena kami tidak mau maka kesepakatan tidak terjadi dan kami memutuskan untuk menjelajah dengan menaiki bus. Tidak mudah udah memahami jalur bus di sini. Di kegalauan itu, ada seorang supir taksi lain dengan menggunakan mobil avanza menawarkan 400B. Di sinilah pertama kalinya saya melihat taksi dengan mobil avanza dan difasilitasi karoke di dalamnya. Ga mau rugi.. temanku Jefri yang duduk di posisi paling depan samping supir ikut menyayikan lagu Thailand. Pak supir pun tak mau kalah..sambil nyetir dia pun karokean..deg2an sih ngeliat aksi pak supir waktu itu…
Taksi dengan fasilitas karoke


Chatuchak Weekend Market

Chatuchak Weekend Market ini hanya buka di hari Sabtu dan Minggu saja. Segala jenis barang di dagangkan di pasar ini. Mulai dari makanan, pakaian, peralatan rumah tangga dan sebagainya…Anak anjing pun ada didagangkan di pasar ini.
Di Chatuchak ini kami menemukan penjual daging babi dan chicken wings yang cukup enak dan murah.. Dengan membayar 50B kita sudah dapat menikmati babi goreng dan chicken wings plus sambel yang enak banget..




Di pasar ini kami juga mencoba es krim yang didagangkan. Ada es krim dengan berbagai rasa dan warna seharga 4B. Ada pula eskrim durian yang dijual di pasar ini. Dan tentunya rasanya duren bangetttt
es krim seharga 4B

Penjual es krim di Chatuchak Weekend Market

Es Krim Durian


Perlu diingat bahwa apabila hendak bertransaksi di pasar ini jangan lupa untuk membawa kalkulator. Oleh karena kendala komunikasi maka kalkulator dapat dijadikan media untuk tawar menawar.
Pakaian-pakaian yang dijual di pasar ini juga cukup murah. Untuk dress sekitar 250B. Selesai berbelanja di pasar ini, kami menunggu jemputan di JJ mall. Mall yang berdekatan dengan dengan Chatuchak. Supir kami bernama Nico (CP : +66923901868, +66890687850, PIN : 2703F020). Nico berbeda dengan orang Thailand lainnya. Dia lancar berbahasa Indonesia.

Pattaya

Selama di Pattaya kami mengunjungi beberapa tempat, diantaranya pantai Pattaya, Alcazar Show, dan Thai Girl Show.



Pantai pattaya

Pantai pattaya ini tidak terlalu bagus. Biasa saja…jauh lebih bagus pantai-pantai di Indonesia. Tak ada yang special dari pantai ini.

Pattaya Beach
Alcazar Show

Melalui Nico, kita sudah dipesankan tiket untuk menonton Alcazar Show dengan harga 700B. Kami mendapatkan tempat duduk di baris ketiga. Sebelum memasuki gedung pertunjukan kita dipersilahkan mengambil minuman. Alcazar show ini merupakan pertunjukan tarian yang dilakukan oleh kaum transgender. Kaum transgender yang ada di Alcazar Show ini cantik luar biasa…tak kalah dengan wanita sesungguhnya…kulit putih mulus dan badan langsing.

Lady boy @ Alcazar Show
Lady Boy @ Alcazar Show


Thai Girl Show

Thai Girl Show ini seharga 1000B. Sebelumnya saya sudah pernah mendengarkan tentang show ini. Dan benar sekali show ini sangat mengerikan. Terlalu vulgar untuk diceritakan secara rinci di tulisan ini. Intinya show ini menampilkan wanita –wanita dengan tidak berbusana dan beraksi dengan menggunakan miss V nya..misalnya mematikan cahaya lilin, mengeluarkan silet, paku, tali, air, bola hingga adegan bersetubuh pria dan wanita.
Show ini bersifat non stop dan berputar dari satu pertunjukan ke pertunjukan berikutnya. Apabila kita merasa bahwa pertujukan sudah berulang maka saatnya untuk keluar dari ruangan.



Hari ketiga..

Inilah hari terakhir kami di Thailand…cukup singkat memang…hanya 3 hari 2 malam…libur yang terbatas mengharuskan kami untuk kembali ke Jakarta…walaupun cuma 3 hari 2 malam tapi dapat dikatakan cukup untuk di kota ini..

Kami menggunakan jasa travel yang dikelola oleh Tip untuk mengantarkan kami ke bandara Suvarnabhumi. Terdapat sedikit kendala oleh karena kesalahpahaman antara pihak travel dengan kami dan ini mengharuskan kami untuk membayar lebih agar dapat sampai ke bandara Suvarnabhumi tepat waktu.
Bangkok-Thailand…pengalaman yang cukup ekstrim di negara ini..penduduk yang tidak terlalu ramah dan tidak banyaknya penduduk yang bisa berbahasa Inggris membuat saya pribadi tidak terlalu menyukai negara ini. Di samping itu pula pemandangan alam di Bangkok juga tidak terlalu bagus…tetapi secara keseluruhan…travelling di negara ini memberi pengalaman baru bagiku…
Sampai ketemu di tulisan travelling saya selanjutnya…
mizz_mun (siagian.monika@gmail.com)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar