27 tahun berlalu dan inilah
pertama kalinya ke luar negeri..ya..Thailand
yang menjadi negara di luar wilayah NKRI yang menjadi tujuan
pertamaku…pengalaman travelling sebelumnya
masih di wilayah Indonesia….
Thailand dalam 3 hari…dimulai di
akhir Agustus 2013 ..dan seperti biasa..travelling
dengan low budget..ngandelin promo
tiket..kali ini pesawat tiger lah yang mengantarkanku bersama teman teman
(Jemmima, Josephine, Isma, Minar, Jefri) menuju bandara Suvarnabhumi, Thailand.
Harga tiket promo pesawat Jakarta-Bangkok dan Bangkok-Jakarta sebesar Rp 1.086.001 (ini promo loh ya…dan pembelian tiket
dilakukan jauh jauh hari sekitar 6 bulan lebih sebelum keberangkatan. Pembelian
tiket dilakukan via web www.tigerairways.com).
Waktu tempuh Jakarta-Bangkok selama 3 jam.
Sesampainya di bandara
Suvarnabhumi, kami segera menuju pintu exit
gate B..titik pertemuan dengan supir yang akan mengantarkan kami ke
tempat penginapan. Biaya yang kami
keluarkan dengan menggunakan mobil berkapasitas minibus ini awalnya sebesar
1200 bath.
Ada cerita khusus terkait dengan
supir yang satu ini..dan bagiku..supir ini menyebalkan…why?? He couldn’t speak
English...komunikasi kacau…ditanya apa dijawab apa..dan yang paling
menyebalkan..dia tuh ga malu untuk meminta tips tambahan…dan yang diminta
sebesar 100 bath…total biaya bandara Suvarnabhumi menuju tempat penginapan
(kawasan Khaosan Road) sebesar 1300
baht.
Transportasi bandara Suvarnabhumi
ke penginapan dan pemilihan tempat penginapan telah kami rencanakan sebelumnya
di Jakarta. Sebelum keberangkatan kami menuju Thailand, saya dan teman teman
banyak membaca blog dan buku yang ada guna mencari info seputar Thailand..tak
ada satu orang pun dalam keberangkatan kali ini yang sebelumnya pernah ke
Thailand…
Penginapan (Khaosan Rainbow)
Tempat penginapan kami berada di
wilayah Khaosan Road (wilayahnya backpacker
turis turis asing di Thailand). Dormitory
lah yang menjadi pilihan. Nama tempat penginapan kami Khaosan Rainbow.
Sebelumnya pemesan telah dilakukan via web (www.HostelBookers.com) dengan
transfer pembayaran di awal sebesar EUR 6.57 (menggunakan credit card). Sisa pembayaran sebesar EUR 59.09 dilakukan setibanya
kami di Khaosan Rainbow. Total biaya penginapan 3 hari 2 malam sebesar EUR
65.66. Tampilan dorm di web dengan
tampilan asli dorm ini berbeda.
Tampilan asli tak sebagus tampilan web. Satu hal yang sedikit menghibur hati
adalah kami tidak mengalami gangguan komunikasi dengan recepsionist. Dorm ini tidak
terlalu bagus. Mungkin karena harga yang
sangat murah.
Harapan tak sesuai dengan
kenyataan…bukan hanya perbedaan tampilan web dengan nyatanya…harapan kami
lainnya adalah…dorm yang tersedia
hanyalah dorm yang berkapasitas 8
tempat tidur…dan 1 tempat tidur telah diisi oleh orang lain…dan itu seorang
pria…tepatnya seorang bule Belanda bernama Mark van Vroonhoven.
Khaosan Road…
Wilayah ini mirip dengan Legian
Bali. Wilayah backpacker dimana di
sisi jalan banyak penjual baju, café, bar, makanan, hotel, dll.
Berawal dari iseng untuk menawar dan berakhir penjual marah…iseng
untuk menawar celana kain dari 300B menjadi 100B..terlalu drastis sih
penurunannya..tapi yang namanya nawar ya..menurutku nih..ga pantes dong seorang
penjual marah dengan teriak..kalo ga bisa ya bilang aja…tapi yang kutemui
berbeda..si penjual marah dengan suara keras dengan memakai bahasa Thai yang
tak kumengerti artinya apa..syukur juga sih ga ngerti artinya apa…
makan di pinggir jalan Khaosan Road |
Karena perut udah kelaperan dan
bingung untuk mencari tempat makan yang enak dan tidak terlalu mahal, maka
dengan polosnya kami bertanya kepada Tip untuk memberikan rekomendasi. Dan benar
sekali… tempat makan pinggir jalan Khaosan Road tak kalah enak dengan restoran
terkenal…Vietnam noodle pinggir jalan ini lebih enak ketimbang Vietnam noodle
Pho24 di Indonesia.
Selesainya kami makan, Tip
mengajak kami untuk ke kantornya di wilayah Khaosan Road . Dan di situlah kami
menyelesaikan transaksi kami untuk dinner
cruise, seorangnya 950B. Dengan 950B seorang ini, kami bukan hanya
mendapatkan makan malam di kapal dengan iringan musik tetapi juga mendapatkan transportasi
mulai dari tempat penginapan hingga ke ChaoPraya River (ChaoPraya River adalah
sungai dimana kapal pesiar akan berlabuh) dan kembalinya lagi juga telah
disediakan. Penjemputan di penginapan dilakukan tepat pukul 18.00
Dinner cruise..
Inilah pengalaman pertamaku untuk
dinner cruise. Dengan membayar 950B,
saya sudah mendapatkan makan malam di atas kapal pesiar sambil diiringi musik
dan lagu. Kapal ini mengelilingi ChaoPraya River. Banyak kapal pesiar yang
menawarkan paket dinner cruise di
ChaoPraya, salah satu diantaranya White Orchid Cruise.
Dinner Cruise |
Makanan yang dihidangkan di kapal
ini sifatnya buffet. Jadi kalau ga
mau rugi ambil aja sepuasnya. Makanan yang dihidangkan cukup enak dan jenisnya
pun banyak. Kapal ini melewati temple-temple
yang cukup terkenal di Thailand, di antaranya Grand Palace Temple, Wat Pho, Wat
Arun.
Sambil makan sambil diiringi
nyanyian dari biduan wanita Thailand. Tak disangka disodorin microphone.. Jadi deh nyanyi.. I just called to say I love u….dan
taunya cuma reff doang… nyanyi di depan dan ditonton seluruh penghuni
kapal..cuek aja..ga kenal ini..
I just call to say I love u @ White Orchid Cruise |
Selain nyanyi, kita diajakin dance bareng dengan turis lainnya..mulai
dari nari India bareng turis India, nari bareng bule bule pirang..dan kita pun
ga mau kalah..nari poco poco.
Dance bareng @ White Orchid Cruise |
Selesai makan, nanyi, dance..kita naik ke atas deck buat foto
bareng.. foto dengan berlatarkan temple-temple
terkenal di Thailand.
Berfoto di deck kapal |
Temple di malam hari |
Di White Orchid Cruise ini juga
menampilkan tarian yang mirip dengan Alcazar Show..hanya aja cuma 2
orang…cantik sih..body langsing tinggi..tapi bukan perempuan sesungguhnya.
Acara dinner cruise selesai
sekitar pukul 22.00 dan kita diantar kembali ke dorm. Karena masih belum terlalu malam dan sayang kalau langsung
tidur, kita kembali menyelusuri Khaosan Road.
Khaosan Road di
malam hari…
Khaosan Road di malam hari
sedikit berbeda dengan di siang hari. Makin malam makin rame. Cafe-cafe dipadatin
pengunjung. Dan yang paling menakjubkan sekaligus menggelikan..di sinilah
dijual makanan-makanan aneh..kalajengking, kecoa, dan lain-lain.
Khaosan Road di malam hari |
Thai massage di malam hari @ pinggir jalan Khaosan Road |
Hari kedua…
Di hari kedua kita berencana
untuk mengunjungi Chatuchak Weekend Market dan Pattaya.
Sekita pukul 08.00 kami memulai
kegiatan dengan mencari sarapan yang dijual di pinggir jalan. Walaupun makanan
pinggir jalan, rasanya tetap enak. Inilah yang menjadi salah satu daya tarik Thailand,
masakan yang enak tak peduli restoran atau kaki lima.
Sambil makan, seorang supir taksi
menawarkan jasanya untuk menggunakan taksinya. Tawar menawar pun terjadi.
Khaosan Road menuju Chatuchak dicharge
dengan harga 300B atau 500B. Kenapa ada kata atau? Begini..kalau kita bayar
300B maka kita harus singgah di satu kawasan supaya si supir tadi mendapatkan fee gasoline. Tapi saya bersikeras untuk
langsung ke Chatuchak tanpa singgah dengan alasan keterbatasan waktu. Si supir
terus membujuk untuk singgah tapi karena kami tidak mau maka kesepakatan tidak
terjadi dan kami memutuskan untuk menjelajah dengan menaiki bus. Tidak mudah
udah memahami jalur bus di sini. Di kegalauan itu, ada seorang supir taksi lain
dengan menggunakan mobil avanza menawarkan 400B. Di sinilah pertama kalinya
saya melihat taksi dengan mobil avanza dan difasilitasi karoke di dalamnya. Ga
mau rugi.. temanku Jefri yang duduk di posisi paling depan samping supir ikut
menyayikan lagu Thailand. Pak supir pun tak mau kalah..sambil nyetir dia pun
karokean..deg2an sih ngeliat aksi pak supir waktu itu…
Taksi dengan fasilitas karoke |
Chatuchak Weekend
Market
Chatuchak Weekend Market ini
hanya buka di hari Sabtu dan Minggu saja. Segala jenis barang di dagangkan di
pasar ini. Mulai dari makanan, pakaian, peralatan rumah tangga dan
sebagainya…Anak anjing pun ada didagangkan di pasar ini.
Di Chatuchak ini kami menemukan
penjual daging babi dan chicken wings
yang cukup enak dan murah.. Dengan membayar 50B kita sudah dapat menikmati babi
goreng dan chicken wings plus sambel
yang enak banget..
Di pasar ini kami juga mencoba es
krim yang didagangkan. Ada es krim dengan berbagai rasa dan warna seharga 4B.
Ada pula eskrim durian yang dijual di pasar ini. Dan tentunya rasanya duren
bangetttt
es krim seharga 4B |
Penjual es krim di Chatuchak Weekend Market |
Es Krim Durian |
Perlu diingat bahwa apabila
hendak bertransaksi di pasar ini jangan lupa untuk membawa kalkulator. Oleh
karena kendala komunikasi maka kalkulator dapat dijadikan media untuk tawar
menawar.
Pakaian-pakaian yang dijual di
pasar ini juga cukup murah. Untuk dress
sekitar 250B. Selesai berbelanja di pasar ini, kami menunggu jemputan di JJ
mall. Mall yang berdekatan dengan dengan Chatuchak. Supir kami bernama Nico (CP
: +66923901868, +66890687850, PIN : 2703F020). Nico berbeda dengan orang
Thailand lainnya. Dia lancar berbahasa Indonesia.
Pattaya
Selama di Pattaya kami
mengunjungi beberapa tempat, diantaranya pantai Pattaya, Alcazar Show, dan Thai
Girl Show.
Pantai pattaya
Pantai pattaya ini tidak terlalu
bagus. Biasa saja…jauh lebih bagus pantai-pantai di Indonesia. Tak ada yang
special dari pantai ini.
Melalui Nico, kita sudah
dipesankan tiket untuk menonton Alcazar Show dengan harga 700B. Kami
mendapatkan tempat duduk di baris ketiga. Sebelum memasuki gedung pertunjukan
kita dipersilahkan mengambil minuman. Alcazar show ini merupakan pertunjukan
tarian yang dilakukan oleh kaum transgender.
Kaum transgender yang ada di Alcazar
Show ini cantik luar biasa…tak kalah dengan wanita sesungguhnya…kulit putih
mulus dan badan langsing.
Thai Girl Show
Thai Girl Show ini seharga 1000B.
Sebelumnya saya sudah pernah mendengarkan tentang show ini. Dan benar sekali
show ini sangat mengerikan. Terlalu vulgar untuk diceritakan secara rinci di
tulisan ini. Intinya show ini menampilkan wanita –wanita dengan tidak berbusana
dan beraksi dengan menggunakan miss V nya..misalnya
mematikan cahaya lilin, mengeluarkan silet, paku, tali, air, bola hingga adegan
bersetubuh pria dan wanita.
Show ini bersifat non stop dan berputar dari satu
pertunjukan ke pertunjukan berikutnya. Apabila kita merasa bahwa pertujukan
sudah berulang maka saatnya untuk keluar dari ruangan.
Hari ketiga..
Inilah hari terakhir kami di
Thailand…cukup singkat memang…hanya 3 hari 2 malam…libur yang terbatas
mengharuskan kami untuk kembali ke Jakarta…walaupun cuma 3 hari 2 malam tapi
dapat dikatakan cukup untuk di kota ini..
Kami menggunakan jasa travel yang
dikelola oleh Tip untuk mengantarkan kami ke bandara Suvarnabhumi. Terdapat
sedikit kendala oleh karena kesalahpahaman antara pihak travel dengan kami dan
ini mengharuskan kami untuk membayar lebih agar dapat sampai ke bandara
Suvarnabhumi tepat waktu.
Bangkok-Thailand…pengalaman yang
cukup ekstrim di negara ini..penduduk yang tidak terlalu ramah dan tidak
banyaknya penduduk yang bisa berbahasa Inggris membuat saya pribadi tidak
terlalu menyukai negara ini. Di samping itu pula pemandangan alam di Bangkok juga tidak terlalu bagus…tetapi secara keseluruhan…travelling di negara ini memberi pengalaman baru bagiku…
Sampai ketemu di tulisan travelling saya selanjutnya…
mizz_mun (siagian.monika@gmail.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar