Sabtu, 21 Maret 2015

Patong...Phi Phi Island..Phuket...15 Februari - 20 Februari 2015

Inilah kunjungan kedua bagiku ke negeri Thailand.

Kalau sebelumnya saya mengunjungi Bangkok, maka kali ini tempat wisata yang menjadi pilihanku adalah Patong, Phiphi Island dan Phuket. Selama enam hari, saya menghabiskan waktu di 3 wilayah wisata Thailand ini.

15 Februari – 16 Februari 2015
Maskapai penerbangan Airasia lah yang mengantarkan saya dan teman-teman menuju Phuket International Airport pada tanggal 15 Februari 2015. Jakarta-Phuket ditempuh selama  ±3 jam, berangkat dari Jakarta pukul 17.20 dan tiba di Phuket pukul 20.10.
Tak perlu khawatir bagaimana transportasi  ke beberapa wilayah wisata dari bandara Phuket. Hal ini dikarenakan terdapat loket penjualan resmi tiket minibus atau taksi dengan tarif resmi yang sudah tercantum dengan sangat jelas. Tidak perlu tawar menawar untuk transportasi dari bandara menuju Patong atau wilayah wisata lainnya.




Apabila menggunakan minibus, maka tarif dari bandara Phuket menuju Patong adalah sebesar 180 baht per orang. Perlu diketahui apabila kita sudah memutuskan untuk menggunakan minibus, maka kita harus siap untuk meluangkan waktu yang lebih banyak. Minibus akan berangkat apabila seluruh kursi di minibus telah terisi. Kapisitas minibus itu sendiri adalah 10 penumpang.
Selama di Patong, kami menginap di squreone hotel.  Tarif menginap di hotel ini cukup terjangkau. Kamar dan kamar mandi di hotel ini cukup bersih. Selain itu pula receptionist di hotel sangat membantu dan dapat berbahasa Inggris. Akan tetapi, hotel ini tidak menyediakan sarapan dan memiliki lokasi yang cukup jauh dari pusat keramaian Patong. Informasi mengenai hotel ini dapat dilihat di www.square1.biz ataupun melalui telp +66954729495 (Mey : salah satu receptionist squareone hotel).
Kamar di Squareone Hotel

Nemuin tulisan ini di toilet :)

Kamar mandi @ Squareone Hotel
Setelah check in hotel kami beristirahat sejenak dan kemudian mengexplore kehidupan malam di Patong. Selain terkenal dengan pantainya, Patong ternyata menawarkan hiburan malam yang cukup fantastis. Pusat kehidupan Patong adalah di sekitar wilayah Bangla Road. Apabila kita berjalan di sepanjang Bangla Road, maka kita akan menjumpai beberapa cafĂ©, pub, bar dan beberapa orang yang menawarkan hiburan-hiburan malam diantaranya ping pong show, atraksi striptease dan hiburan lainnya. Saya sendiri tidak mengetahui apa sesungguhnya ping pong show ini. Penasaran tetapi tidak cukup berani untuk melihatnya. Beberapa show menetapkan harga tertentu dengan tarif yang berbeda-beda. Selama menyusuri Bangla Road ini, saya takjub dengan adanya Russian Striptease. Cukup mengherankan bagi saya bahwa wanita wanita Rusia yang cantik bekerja dan mencari nafkah sebagai stripper di negeri  Thailand.

Keramaian di Bangla Road

makan malam di salah satu restoran dekat dengan Bangla Road



Patong Beach
Malam hari di tanggal 15 Februari 2015, kami hanya menghabiskan waktu berjalan di sepanjang Bangla Road, makan di salah satu restoran yang tak jauh dari Bangla Road, dan melihat Patong Beach di malam hari.
Keesokan harinya, kami mencoba untuk lebih mengexplore wilayah Patong. Di sinilah saya mendapati Patong banyak dikunjungi oleh wisatawan dari Rusia dan Arab. Ini terlihat dari banyaknya restoran Arab dan Rusia serta banyaknya tulisan-tulisan Rusia di sepanjang jalan.

Pagi hari di tanggal 16 Februari 2015, kami mengawali hari dengan sarapan di restoran Baoli dan kemudian menuju Patong Beach untuk menikmati pemandangan pantai Patong di pagi menjelang siang hari. Selain menikmati pemandangan, berenang dan berjemur, di Patong Beach ini kita dapat melakukan aktivitas watersport di antaranya jetski, banana boat, parasailing. Hanya saja harga watersport ini cukup mahal bila dibandingkan dengan tarif watersport di Indonesia. Untuk banana boat saja dipatok dengan harga 500 baht.
Setelah puas berenang, berjemur dan menikmati pemandangan pantai Patong, kami pun menyelusuri jalan-jalan yang ada di wilayah Patong. Beberapa toko souvenir kami singgahi untuk membeli oleh-oleh. Kami pun tak lupa untuk mengunjungi Mall Jungceylon. Mall ini merupakan mall yang cukup besar di Patong. Di mall inilah kami membeli souvenir dengan harga yang murah. Semua souvenir dipatok seharga 100 baht tanpa harus tawar menawar. Karena berbelanja souvenir inilah saya mengetahui bahwa ternyata banyak orang-orang Myanmar keturunan Nepal  yang berdagang dan mencari nafkah di Patong. Selain Mall Jungceylon, tempat lain yang kami kunjungi selama di Patong adalah Banzaan Fresh Market (pasar buah segar). Tepat di sebrang Banzaan Fresh Market inilah terdapat Bangla Boxing Stadium. Kami hanya berfoto di sini dan tidak sempat untuk menyaksikan real boxing yang cukup terkenal ini.
American breakfast @ Baoli

Patong Beach

Baywatch @ patong beach :)



Isma @ patong beach


100 baht for souvenir @ Mall Jungceylon


Banzaan Fresh Market

Bangla Boxing Stadium
pintu masuk Mall Jungceylon
Mall Jungceylon

Penjualan souvenir @ Mall Jungceylon
Setelah lelah menyelusuri Patong, akhirnya kami memutuskan untuk kembali ke hotel.  Di sepanjang jalan di Patong kita dapat menjumpai tempat-tempat yang menawarkan jasa massage. Dan tentunya, saya tak melewatkan kesempatan untuk mencoba Thai massage di negeri aslinya.  Pilihan tempat massage adalah yang berada tak jauh dari hotel dan tentunya tidak menawarkan jasa massage plus.

17 Februari 2015 – 18 Februari 2015….Phi Phi Island…
Melalui bantuan Mey (receptionist Squareone) kami mendapatkan jasa penjemputan dengan minibus menuju Rassada Pier dan kemudian tiket ferry untuk menyebrang ke Phi Phi Island seharga 350 baht. Untuk dapat memasuki wilayah Phi Phi Island maka dikenakan biaya tambahan sebesar 20 baht (environmental fee).
Tiket masuk Phi Phi Island
Kapal ferry : Rassade Pier (Phuket)-Tonsai Pier (Phi Phi Island)


Boarding Pass Ferry


Sangat banyak wisatawan yang menuju Phi Phi Island. Kapal ferry dipenuhi wisatawan mancanagera dari negara yang berbeda beda. Kapal ferry memiliki 3 tingkat. Lantai 1 dan lantai 2 memiliki kursi yang nyaman dengan life vest di setiap kursinya, tv dan ruangan yang ber AC. Lantai 3 adalah ruang terbuka yang langsung beratapkan awan yang indah. Di sinilah banyak wisatawan yang berjemur sambil menunggu waktu tiba di Phi Phi Island.

Lantai 3 kapal ferry

Phiphi Island…pulau ini sangatlah mempesona…air laut yang sangat bersih inilah yang sangat membuatku terpesona. Begitu banyaknya wisatawan ke pulau ini tak membuat air laut di sekitar pulau ini menjadi kotor. Wisatawan di pulau ini tetap menjaga keindahan laut yang ada di sekitarnya.
Tonsai Pier @ Phi Phi Island

Long tail boat
Setibanya di Tonsai Pier (pelabuhan di  Phi Phi Island), kami sudah dijemput oleh pihak penginapan kami selama di Phi Phi Island. Viking Nature Resort yang menjadi pilihan selama satu hari di Phi Phi Island. Untuk mencapai Viking Nature Resort, kami menggunakan perahu kecil milik Viking (long tail boat). Jasa penjemputan ini sudah termasuk fasilitas yang disediakan oleh Viking Nature Resort dan tidak dikenakan biaya tambahan. Viking Nature Resort merupakan penginapan dengan bangunan tradisional dan menyatu dengan alam. Meja receptionist dan restoran Viking Nature Resort berada persis di pinggir pantai. Hanya saja untuk menuju kamar kami cukup jauh dan memerlukan tenaga ekstra.
Pantai di depan Viking Nature Resort


Kamar Viking Nature Resort

Kamar mandi Viking Nature Resort

Hammock di depan kamar Viking Nature Resort

Jalan menuju kamar


Salah satu kamar @ Viking Nature Resort 
Restoran Viking Nature Resort


Untuk yang mencari ketenangan, Viking Nature Resort dapat menjadi pilihan yang cukup baik. Akan tetapi bagi yang menyukai keramaian, maka lebih baik untuk mencari penginapan lain. Jarak dari Viking Nature Resort menuju pusat keramaian di Phi Phi Island sangat lah jauh dan memerlukan waktu yang cukup lama dengan berjalan kaki.
Informasi seputar Viking Nature Resort dapat dilihat di www.vikingnatureresort.com
Kesalahan yang kami buat di travelling kali ini adalah kami hanya menginap sehari  saja di pulau ini dan tidak sempat untuk island hopping di beberapa spot snorkeling. Dari pengalaman inilah saya menyarankan kepada teman-teman yang hendak travelling ke Phi Phi Island agar meluangkan waktu minimal 2-3 hari untuk stay di pulau ini.

Pantai di depan Viking Nature Resort

Pantai di depan Viking Nature Resort

Pantai di depan Viking Nature Resort

Jernihnya air laut Phi Phi Island

Banyak jasa yang menawarkan Island Hopping di Phi phi Island ini. Untuk Viking Nature Resort sendiri, jasa Island hopping dan sewa peralatan snorkeling terdapat di sebelah restoran viking. Tarif tergantung banyaknya jumlah peserta. Makin banyak peserta maka tarif makin murah. Apabila terkumpul 8 peserta  maka tarif yang dikenakan untuk setiap orang sekitar 800 baht - 1000 baht. Dengan uang sejumlah ini  sudah dapat island hopping di beberapa tempat di sekitar Phi Phi Island (Maya Bay, Viking Cave, dll) dan snorkeling dengan alat snorkeling telah disediakan.
Booth yang menawarkan jasa island hopping dan snorkeling (berada di samping Viking Nature Resort)
Kegiatan yang kami lakukan selama di Phi Phi Island hanyalah mengitari sebagian Phi Phi Island (Koh Phi Phi Don) di malam hari dan di pagi hari berenang di pantai yang berada tepat di depan restoran Viking Nature Resort.
Seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya, Phi Phi Island memiliki air laut yang sangat bersih. Di pinggir pantai saja kita sudah dapat melihat ikan yang berwarna warni. Sangat indah…mungkin saya akan kembali untuk mengunjungi Phi Phi Island.
Ikan berwarna ini bisa ditemui di pinggir pantai

Untuk dapat keluar dari Phi Phi Island kita dapat menaiki ferry, layaknya ketika datang memasuki Phi Phi Island. Tak perlu khawatir mengenai pembelian tiket ferry. Tiket dapat langsung dibeli di pelabuhan. Jadi tidak perlu membeli tiket PP atau membelinya terlebih dahulu via web.
Dari Tonsai Pier kapal ferry akan berlabuh di Rassada Pier. Di Rassada Pier kita dapat membeli tiket minibus untuk menuju ke beberapa wilayah, misalnya Phuket ataupun langsung menuju airport. Tak perlu khawatir akan tarif transportasi, loket penjualannya adalah loket resmi dengan harga yang jelas tanpa perlu tawar menawar. Dari Rassada Pier menuju wilayah di Phuket dikenakan biaya minibus sebesar 100 baht per orang.

18 Februari 2015 – 20 Februari 2015…Phuket…
Selama di Phuket kami menginap di Lub Sbuy Hotel. Hotel ini berada tak jauh dari terminal bus. Informasi seputar Lub Sbuy Hotel dapat dilihat di www.lubsbuy.com
Phuket  berbeda dengan Patong. Phuket City tidak memiliki hiburan malam layaknya Patong.
Karena keterbatasan waktu, kami memutuskan untuk tur Phuket City dengan menggunakan taksi yang sudah bekerja sama dengan pihak hotel. Adapun tarif taksi untuk Phuket City Tour sebesar 3000 baht. Phuket City Tour kami mulai pukul 09.00 di tanggal 19 Februari 2015 dan diawali untuk menuju Big Buddha Phuket.
Big Buddha Phuket

Big Buddha adalah patung Buddha yang cukup besar yang berada di puncak ketinggian kota Phuket. Tidak ada biaya masuk ke kawasan Big Buddha ini, hanya saja lebih baik untuk menggunakan pakaian yang sopan jika hendak memasuki kawasan ini. Apabila terlanjur memakai celana pendek ataupun pakaian tanpa lengan, maka kita akan dipinjamkan kain untuk menutupi bagian tubuh tersebut.
Memberi makan gajah

Setelah puas berfoto dan menikmati pemandangan dari kawasan Big Buddha, kami menuju wisata elephant safari trekking . Pada kesempatan ini, saya tidak mencoba trekking bersama gajah tetapi saya berkesempatan untuk memberi makan gajah secara langsung. Dengan 100  baht saja, saya dapat memberi pisang kepada gajah dengan memberikan ke belalainya dan langsung memasukkan ke dalam mulutnya, berfoto bersama gajah dan akhirnya dicium gajah dengan belalainya. Inilah pengalaman pertamaku berinteraksi langsung dengan gajah dan ternyata gajah adalah binatang yang cukup bersahabat. Pengalaman pertama ini sangat mengesankan dan akan selalu saya ingat dalam memori.
Pantai Karon

Pantai Karon

Setelah itu kami pun melanjutkan Phuket City Tour, diantaranya menuju pantai Karon, pantai Kata, pantai Rawai, Karon viewpoint, pantai Nai Harn dan Promthep Cape.
Rawai Beach


Karon View

Pantai Karon, Kata dan Nai Harn adalah pantai berpasir putih lembut dengan pemandangan pantai  yang sangat indah. Menurut saya, pantai Nai Harn lah yang paling indah dan sangat cocok untuk menikmati sunset.
Karon viewpoint merupakan kawasan dimana kita dapat menikmati pemandangan Phuket yang indah dari puncak ketinggian.
Nai Harn Beach

Nai Harn Beach

Promthep Cape
Tak jauh berbeda dengan Karon viewpoint, Promthep Cape merupakan tempat untuk menikmati pemandangan laut dari puncak ketinggian. Phuket City Tour menawarkan tempat ini menjadi tempat terakhir tour hingga menunggu matahari tenggelam. Tempat ini sangat lah ramai, dan menurut saya lebih baik tempat ini di skip saja dan diganti dengan menghabiskan waktu sunset di pantai Nai Harn.
Satu hal yang berkesan akan Promthep Cape ini adalah banyaknya penjaja makanan. Salah satu yang saya coba adalah es krim dengan beberapa macam topping yang dapat diambil sesuka hati. Dengan membayar 60 baht saja, kita sudah dapat menikmati  2 scoop es krim dalam wadah kelapa muda dengan topping yang beraneka jenis.
es krim @ Promthep Cape

20 Februari 2015….akhir dari perjalanan kali ini…
Oleh karena Lub Sbuy berada tidak jauh dari terminal bus, maka kami memutuskan untuk menaiki bus menuju bandara dengan tarif 100 baht per orang. 
Terminal bus @ Phuket

Patong, Phi Phi Island, Phuket memberikan suatu pengalaman travelling baru bagiku.
Hingga saat ini Phi Phi Island lah yang memberikan wisata pantai yang paling indah dengan kejernihan laut yang luar biasa indahnya..berharap pariwisata laut Indonesia dapat mencontoh pariwisata laut di negeri Thailand…hopefully