Sabtu, 04 Oktober 2014

10 Hari 3 Negara (Singapore, Kamboja, Vietnam)



Empat bulan berlalu dan baru sekarang saya berkesempatan untuk menulis cerita ini. Perjalanan ini berlangsung dari tanggal 23 Mei 2014 sampai dengan 1 Juni 2014 bersama 3 orang teman (Minar, Ikhsan dan Deddy).

23 Mei 2014 @ Singapore
Keberangkatan dari Jakarta menuju Phnom Penh (Kamboja) menggunakan pesawat tigerair pukul 07.00 WIB dengan harga tiket pada saat itu sebesar Rp 669.598. Tiket ini merupakan tiket promo, jadi jangan heran kalau harganya sangat murah. Penerbangan ini bukan penerbangan langsung melainkan penerbangan dengan transit di Singapore selama 21 jam. Bagi saya pribadi transit di Singapore ini menguntungkan, karena dengan biaya tiket yang cukup murah saya dapat menginjakkan kaki di dua negara yang berbeda. Tiket yang dibeli tidak menggunakan fasilitas tigerconnect sehingga diharuskan untuk mengambil bagasi dan melakukan pengecekan imigrasi ketika keluar bandara dan ketika check in ulang untuk melanjutkan penerbangan ke Phnom Penh.  Di Singapore kami tidak menginap di hotel/ hostel dan kami bermalam di bandara Changi. Oleh karena kami bermalam di bandara inilah makanya kami pun menitipkan barang bawaan (ransel) di counter penitipan barang. Counter penitipan barang ini terletak di terminal 1, terminal 2, terminal 3 (ikuti petunjuk yang tulisannya Left Baggage). Penitipan barang dikenakan biaya 1x24 jam. Jadi walaupun kita menitipkan barang di bawah 24 jam , biaya penitipan yang dikenakan tetap sebesar biaya penitipan 1x24 jam. Biaya penitipan tergantung dari berat dan ukuran tas. Semakin besar dan semakin berat tas maka biaya penitipan pun semakin besar. Untuk informasi seputar left baggage ini dapat dilihat di  http://www.changiairport.com/at-changi/facilities-and-services/baggage-services
Setelah ransel dititip dan beban bawaan yang tentunya sudah ringan, kami pun mulai menjelajah negeri singa ini. Untuk mengunjungi beberapa tempat di Singapore, kami menggunakan transportasi kereta atau disebut dengan MRT. Kereta di Singapore ini berbeda dengan kereta api di Jakarta. MRT ini tidak mengganggu jalur transportasi darat lainnya dan memiliki jadwal  keberangkatan dan kedatangan yang sangat tepat waktu.
Untuk dapat menggunakan transportasi ini, kita diharuskan untuk membeli tiket layaknya tiket yang kita gunakan di kereta api Jakarta. Tiket ini dinamakan Ez Link Card. Harga tiket 15 SGD yang sudah termasuk 7 SGD kredit yang bisa digunakan langsung. 3 SGD deposit yang bisa diambil kembali pada saat mengembalikan Ez Link Card dan 5 SGD biaya tetap pembelian kartu yang tidak dapat dikembalikan (non-refundable). Pengisian ulang kartu dapat dilakukan di mesin pengisian tanpa harus ke loket petugas.Menggunakan MRT sangatlah mudah oleh karena adanya  petunjuk yang sangat jelas di setiap stasiun dan di dalam MRT itu sendiri. 
Ez Link Card

Mesin pengisian ulang Ez Link Card

MRT adalah salah satu transportasi paling hemat dari bandara Changi ke pusat kota. Stasiun MRT ini terletak di antara terminal 2 dan terminal 3. Untuk menuju pusat kota dari bandara Changi, penumpang MRT harus bertukar tempat di Tanah Merah Station.
MRT 



Beberapa tempat yang saya kunjungi selama di Singapore di antaranya the Merlion Park, Orchard Road, kawasan Little India, Marina Bay Sands Casino.

 
The Merlion Park
the Merlion

Bagi saya ini adalah kunjungan pertama ke Singapore. Jadi tak heran jika saya harus ke tempat ini. Merlion adalah ikon utama Singapore. Patung berbentuk singa ini menjadi magnet bagi wisatawan untuk sekedar datang dan berfoto ria.









Orchard Road

Orchard Road
Orchard road merupakan sebuah jalan panjang yang di kiri kanannya banyak mal mal besar. Mal-mal yang terdapat di sepanjang Orchard Road ini merupakan mal-mal kelas menengah ke atas dari berbagai merek terkenal mancanegara. 




Kawasan Little India
Di kawasan ini banyak menawarkan makanan halal dengan harga yang terjangkau. Harga seporsi besar nasi briyani di salah satu rumah makan di kawasan little India 7.40 SGD. Restoran ini berada di sebrang masjid Angullia.
Seperti namanya, di daerah ini kebanyakan penduduknya adalah keturunan India dan tentunya banyak barang-barang India yang dijual di daerah ini.
Nasi briyani & Ginger tea


 






Marina Bay Sands Casino
Marina Bay Sands Casino ini berada di dalam mall Marina Bay. Inilah pengalaman pertamaku untuk masuk casino dan ikut bermain. Marina Bay Sands Casino ini sangat eksklusif. Ketika masuk kami diminta untuk memperlihatkan paspor. Walaupun casino ini eksklusif, tetapi pada saat itu kostum yang saya gunakan hanyalah kaos, celana pendek dan sandal jepit. Awalnya khawatir tidak diizinkan masuk oleh karena kostum yang seadanya ini. Ternyata hal tersebut tak jadi masalah.
Marina Bay 
 Pasa saat itu saya mencoba bermain di salah satu meja, akan tetapi keberuntungan tidak di pihak saya. Di tempat ini saya kalah 25 SGD dan temannya saya kalah 100 SGD.
koin casino

Oleh karena jadwal terakhir MRT menuju bandara Changi sekitar pukul 23.00, maka kami pun harus segera mengakhiri perjalanan di Singapore. Sesampainya di bandara, kami mengambil ransel yang kami titipkan sebelumnya dan kemudian mencari lapak untuk tidur. Pengalaman tidur di bandara ini adalah yang pertama bagiku. Lantai 2 bandara Changi menjadi tempat tidur pertamaku di bandara.
Sekitar pukul 04.00 tanggal 24 Mei 2014 alarm pun berbunyi dan kami bersiap untuk melanjutkan perjalanan menuju Phnom Penh (Kamboja)
Penerbangan lanjutan kami (Tigerair : Singapore-Phnom Penh) pada pukul 06.50 dan tiba di Phnom Penh pada pukul 07.50

Sabtu, 24 Mei 2014 – Minggu, 25 Mei 2014 @ Kamboja
Kami menghabiskan 2 hari di Kamboja. Ada 2 kota yang kami kunjungi, Phnom Penh dan Siem Reap. 

Sabtu, 24 Mei 2014 @ Phnom Penh
Selama di Phom Penh kami menggunakan jasa rental mobil dengan biaya sebesar USD 45. Jasa rental mobil ini merupakan hasil searching di internet dan dengan asas kepercayaan saya berani menggunakan jasanya. Beruntung, jasa rental mobil ini professional dan dapat diandalkan. Rekomedasi contact person apabila hendak menggunakan rental mobil selama di Phnom Penh : Mr. Ben Wee (http://www.phnompenhtaxi.com/, phone: + 855 16 88 65 44, email : benweekh@yahoo.com)
Sesampainya di bandara Phnom Penh Intl Airport jangan lupa untuk mengambil free sim card dan menukarkan uang di money changer. Loket free sim card dan money changer terletak di luar exit gate. Apabila kita mempunyai cukup US dollar, maka penukaran ke mata uang kamboja tidak perlu terlalu banyak karena negara ini mengakui dua mata uang sebagai alat tukar pembayaran (dollar US dan riel kamboja).
Seorang supir dari rental mobil yang telah saya pesan sebelumnya telah menunggu kami di luar pintu keluar bandara. . Begitu bertemu dengan supir tersebut (namanya Wanak) kami pun memberitahukan tempat-tempat yang ingin kami kunjungi, diantaranya The Killing Field, Tuol Sleng Museum, Royal Palace dan Silver Pagoda.
Bird's Nest Cafe & Food
Karena hari sudah siang, maka kami terlebih dahulu makan sebelum memasuki kawasan pertama wisata Kamboja. Terdapat satu restoran yang tidak jauh dari wilayah killing field, Bird’s Nest CafĂ© & Food.




Menu @Bird's Nest Cafe & Food





The Killing Field
Inilah tempat wisata pertama yang dikunjungi selama di Phnom Penh.
Pintu masuk kawasan the killing field
 Untuk memasuki kawasan killing field ini dikenakan biaya sebesar USD 6. Setelah membayar, kami diberikan headset dan rekaman yang dapat disesuaikan pilihan bahasanya. 
Headset & rekaman
 Tempat ini merupakan ladang/ tanah kosong yang memiliki beberapa spot dengan cerita yang dapat kita dengar dari alat rekaman yang ada. Cukup mengerikan dan menyedihkan untuk mendengarkan cerita mengenai ladang pembantaian ini. Ketika saya menuliskan tulisan ini saya kembali terbayang betapa mengerikankan tempat ini,. The kiliing field merupakan ladang pembantaian dan kuburan masal bagi tahanan Tuol Sleng. The killing field merupakan bukti sejarah betapa kejamnya rezim Khmer Merah yang dipimpin oleh Pol Pot. 
Pemberhentian keenam @Killing Field

Pemberhentian ketiga @ Killing Field

The Killing Field

Walaupun tempat ini banyak dikunjungi oleh turis asing, tetapi semuanya sibuk mendengarkan cerita dari alat rekaman yang ada sambil mengitari tempat-tempat yang diarahkan. Setiap cerita disesuaikan dengan spot yang diarahkan dari alat perekam. Suasana sunyi dan hening semakin membuat tempat ini terasa mengerikan.
Ketika pertama kali memasuki gerbang masuk, kita akan melihat sebuah bangunan tinggi. Bangunan ini digunakan untuk menyimpan tengkorak manusia, baju-baju korban kekejaman rezim Khmer Merah, dan peralatan penyiksaan yang digunakan untuk membantai manusia pada saat itu.
Bangunan di depan pintu masuk (tempat menyimpang tengkorak korban, baju korban dan alat penyiksaan)










Tuol Sleng Museum
Tempat ini tak kalah seramnya dari killing field. Tempat ini dulunya merupakan bangunan sekolah yang kemudian dijadikan penjara. Ketika memasuki wilayah ini kita akan mendapati beberapa bangunan yang diberi nama A,B, C D. Kesemuanya memiliki cerita kelam tentang betapa kejamnya Pol Pot. Di bangunan bangunan ini kita dapat melihat sel tahanan yang berupa bilik-bilik sempit, ruangan tempat penyiksaan para tahanan, foto foto dan dokumentasi korban dengan wajah tanpa ekspresi dan tengkorak sebagian korban pembantaian. 
Tuol Sleng Museum



 
Ruangan kelas yang dijadikan tempat penyiksaan
Rasa ngeri muncul ketika saya berada di dalam bangunan dan saya pun tidak berani untuk berjalan sendiri mengelilingi bangunan yang ada. Hingga saat ini saya masih terbayang betapa mengerikan tempat wisata sejarah yang saya datangi ini. Berat rasanya bagi saya untuk menceritakan dan melihat kembali foto foto mengenai tempat wisata ini.
Untuk dapat memasuki tuol sleng museum dikenakan biaya sebesar USD 2.

Royal Palace & Silver Pagoda                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                            
Terdapat 2 wilayah di kawasan ini. Di salah satu wilayah terdapat beberapa bangunan dan pagoda yang berwarna emas dan di wilayah lainnya terdapat beberapa bangunan dan pagoda yang berwarna silver. Selain bangunan-bangunan dan pagoda, terdapat pula taman yang indah dengan beberapa bunga teratai. Royal Palace ini merupakan istana raja Norodom. Di wilayah ini terdapat beberapa bangunan yang tidak boleh dimasuki oleh pengunjung dan juga dilarang untuk memotret interior dalam bangunan. Di sekitar wilayah ini pula terlihat biksu yang sedang melakukan kegiatan keagamaan. Untuk dapat memasuki wilayah ini dikenakan biaya sebesar USD 6,5. Istana buka pukul 08.00-13.00 dan kemudian pukul 14.00-17.00. Untuk dapat memasuki kawasan ini, pengunjung diharapkan untuk berpakaian sopan.
Royal Palace
 
Silver Pagoda



Orange Massage
Tempat ini sebenarnya tidak masuk ke dalam itinerary awal. Hanya saja badan yang sudah letih dan sangat gerah karena cuaca di Kamboja yang panas dan jauh lebih panas dibandingkan Jakarta, mengharuskan kami untuk mencari tempat yang menawarkan jasa pemijatan dengan harga terjangkau dan sekaligus kami dapat menumpang untuk mandi.di tempat tersebut. Orange Khmer Tradisional Massage 1 hour : USD 9. 

Phnom Penh Night Market
Sesudah massage kami pun menuju night market yang berada tak jauh dari stasiun bus yang akan kami gunakan untuk menuju Siem Reap. Tempat ini merupakan pasar malam yang menjual makanan, pakaian, souvenir, dan lain-lain. Sistem tawar menawar berlaku di pasar ini.
Makanan yang dijual @ Phnom Penh Night Market

Setelah mengelilingi night market, kami sekedar nongkrong di salah satu café yang tidak jauh dari stasiun. Nama café tersebut Jaan. Di sini bir dijual sangat murah, hanya sekitar USD 1.

Bus yang kami gunakan untuk menuju Siem Reap adalah bus Virak Buntham dengan biaya USD 12 per orang. Bus ini sebelumnya telah dipesan oleh supir kami (Wanak) ketika kami bercerita di awal pertemuan kalau kami  akan melakukan perjalanan malam menuju Siem Reap.
Bus ini cukup unik dan ini pertama kalinya saya menggunakan bus dengan tempat tidur di dalamnya. Ya…ini merupakan night bus dengan tempat tidur dan bukan kursi (sleeping bus). Tempat tidur bertingkat di dalam bus ini tidak terlalu luas dan panjang. Untuk orang yang bertubuh tinggi akan sulit untuk dapat meluruskan kakinya. Bus di berangkat pukul 23.00 menuju Siem Reap. 
tempat tidur bertingkat di dalam bus 


Minggu, 25 Mei 2014 @ Siem Reap
Sesampainya di terminal bus sekitar pukul 06.00 a.m., kami telah dijemput oleh salah seorang pengemudi tuk tuk. Sebelum berangkat menuju Siem Reap, kami sudah berkomunikasi dengan pihak penginapan untuk minta dijemput. Penjemputan tidak termasuk salah satu fasilitas penginapan. Untuk jasa penjemputan dari terminal bus menuju tempat penginapan adalah sebesar USD 3. Bou Savy Guest House adalah penginapan kami selama di Siem Reap. Tarif kamar di Bousavy Guesthouse ini adalah sebesar USD 24. Untuk informasi seputar Bou Savy Guest House dapat dilihat di www.bousavyguesthouse.com
 
Tuk-tuk
Melalui Bou Savy ini juga memesan tiket bus untuk menuju Ho Chi Minh City (HCMC). Bus yang kami gunakan menuju HCMC adalah Mekong express dengan tarif USD 26 (informasi mengenai Mekong Express bus dapat dilihat di www.catmekongexpress.com
Selain tiket bus menuju HCMC, kami pun mencari informasi seputar Angkor Wat dan Angkor Thom. Untuk menuju kawasan wisata Angkor Wat dan Angkor Thom kami menggunakan jasa tuk tuk yang sama dengan tuk tuk yang menjemput kami di terminal bus. Tarif sehari tuk-tuk untuk mengelilingi kawasan Angkor Wat : USD 18 (satu tuk-tuk, untuk 4 orang)
Kawasan wisata Angkor wat dan Angkor Thom ini berada di satu wilayah kompleks candi dengan wilayah yang cukup besar. Tuk tuk adalah transportasi yang tepat apabila hendak mengelilingi kawasan ini. Selain Angkor Wat dan Angkot Thom terdapat candi lain di wilayah kompleks candi ini, Bayon temple. Akan tetapi saya tidak berkesempatan untuk mengunjungi Bayon. Di sekitar wilayah komplek candi ini juga terdapat danau yang besar dan cukup indah.
Danau di sekitar wilayah Angkor Wat

Selama perjalanan menuju wilayah Angkor Wat saya melihat penjual gorengan di pinggir jalan, layaknya penjual gorengan di Indonesia. Hanya saja, gorengan dijual di Siem Reap ini memiliki ukuran yang lebih besar, rasa yang lebih enak, dan sebagian gorengan mengandung babi. Saya sangat terkesan dengan gorengan di Siem Reap ini. Sayang saya lupa untuk mengambil fotonya.
Untuk memasuki wilayah Angkor Wat dikenakan biaya sebesar USD 20.yang dapat dibeli di loket pembelian resmi. Tiket masuk Angkor Wat ini menyerupai ID card yang disertai foto dan tanggal kunjungan. Dari loket pembelian diperlukan perjalanan menggunakan tuk tuk menuju pintu masuk Angkor Wat itu sendiri. Dengan kata lain, jarak antara loket penjual tiket dengan kawasan candi tidak terlalu dekat.
Angkor wat merupakan merupakan candi yang cukup besar dan menyerupai candi Borobudur di Indonesia, sementara Angkor Thom merupakan candi yang cukup unik dimana candi ini ditutupi oleh akar pohon yang cukup besar.  Film Tomb Raider cukup mengeksplor keunikan candi Taphrom yang berada di Angkor Thom.
Angkor Wat



 
Angkot Thom

 Di Siem Reap ini juga terdapat satu kawasan muslim yang menyediakan halal food dan di salah satu restoran di kawasan inilah (Muslim Kitchen Restaurant), kami makan siang dan mencicipi makanan khas negara Kamboja (amok). Masakan di restoran ini menyerupai masakan Indonesia.
Tidak ingin menghabiskan waktu dengan percuma, malam harinya kami mengelilingi Pub Street (kawasan ini merupakan wilayah wisata malam di Siem Reap). Di sepanjang jalan ini banyak terdapat bar dan restoran. Salah satu tempat yang sempat kami singgahi adalah The Blue Pumpkin. Bagi pecinta es krim dan apple tart ada baiknya untuk mengunjungi tempat ini. Harga sepotong apple tart di The Blue Pumpkin : USD 2. Di sepanjang Pub Street atau jalan menuju kawasan Pub Street ini terdapat pula tempat yang menawarkan jasa refleksi hingga pukul 24.00. Salah satu tempat refleksi yang kami coba adalah Viuthya dengan tarif USD 11 untuk 3 orang.

26 Mei 2014-31 Mei 2014 @ Vietnam 

26 Mei 2014- 27 Mei 2014@ Ho Chi Minh City (HCMC)
Untuk menuju Ho Chi Minh City kami menggunakan transportasi Mekong Express bus. Adapun rute Mekong Express ini ; Siem Reap-Phnom Penh-Ho Chi Minh City. Jadi untuk sampai HCMC kami terlebih dahulu kembali ke Phnom Penh dan berpindah bus untuk tujuan HCMC. Dari sini saya berpikir bahwa alangkah lebih baiknya apabila mengambil  penerbangan Jakarta-Siem Reap terlebih dahulu dan bukan Jakarta-Phnom Penh.  Adapun harga tiket Mekong Express bus dari Siem Reap menuju HCMC adalah sebesar USD 26. Mekong Express bukanlah sleeping bus layaknya Virak Buntham yang pernah kami naiki sebelumnya. Jadi selama kurang lebih 12 jam kami hanya duduk dan tidak dapat meluruskan badan. Cukup melelahkan.
Ada pengalamam yang tak terlupakan ketika melewati perbatasan negara Kamboja dan Vietnam. Entah kenapa jantung terasa berdetak ketika berada di daerah perbatasan. Pengalaman pertama bagiku untuk melintasi perbatasan negara dengan transportasi bus. Pengecekan paspor di sini berbeda dengan pengecekan paspor di kantor imigrasi ketika berada di bandara. Pengecekan awal paspor dilakukan secara kolektif. Seluruh paspor penumpang dikumpulkan dan kemudian seluruh penumpang diwajibkan untuk turun dari bus dan memasuki kantor imigrasi. Di kantor imigrasi ini nama penumpang dipanggil satu per satu dan setelah itu baru diizinkan kembali untuk menaiki bus. Setelah seluruh penumpang kembali berkumpul di bus maka seorang petugas kantor imigrasi negara Vietnam mengecek kembali foto yang ada di paspor dengan penumpang yang ada. Jadi stempel paspor diberikan terlebih dahulu barulah pencocokan foto paspor dilakukan.
Selama di HCMC, kami menginap di Mifuku Hotel. Tarif hotel ini USD 50 per malam dan sudah termasuk breakfast (superior 2 room). Dari tempat pemberhentian Mekong Express menuju Mifuku Hotel kami menggunakan taksi dengan tarif argometer : 22.000 dong.
Selama di HCMC kami melakukan city tour dan mengunjungi beberapa tempat di antaranya Notre Dome Cathedral, kantor pos HCMC yang berdekatan dengan Notre Dome Cathedral (Main Post Office), dan Ben Than Market. Ben Than Market menjual berbagai macam barang seperti souvenir, kopi Vietnam, dan lain sebagainya. Harga kopi Vietnam yang dijual di sini berbagai macam, di antaranya 300.000 dong untuk 4 kemasan kopi. Sistem tawar menawar berlaku di pasar ini. Selama city tour HCMC, kami berjalan kaki dan kemudian kembali ke hotel dengan menggunakan taksi Vinasun. Tarif taksi Vinasun (menggunakan argometer) dari Ben Than Market menuju hotel Mifuku sebesar 20.000 dong. Vinasun merupakan taksi yang terpercaya di HCMC. Taksi ini berwarna putih dan selalu memakai argometer untuk tujuan jauh maupun dekat. 
Notre Dome Cathedral

Post Office

Di HCMC ini kami menemukan satu wilayah yang terdapat restoran yang menyediakan makanan halal. Kebanyakan restoran tersebut adalah restoran Malaysia. Wilayah tersebut berada di jalan Nguyen An Ninh. Kami menghabiskan 579000 dong untuk makan di salah satu restoran Malaysia.
Hanya 2 hari 1 malam kami berada di HCMC ini. Sekitar pukul 14.00 tanggal 27 Mei 2014 kami pun menuju stasiun the sinh tourist bus di 246-248 De Tham St., District 1, Ho Chi Minh City. Informasi lengkap mengenai the sinhtourist bus dapat dilihat di www.thesinhtourist.vn

27 Mei 2014 – 29 Mei 2014 @Muine
Muine…puncak perjalananku kali ini…puncak perjalanan tetapi bukan akhir perjalanan. Untuk mencapai Muine kami menggunakan bus the sinh tourist dari Ho Chi Minh City. Harga tiket HCMC-Muine sebesar 139.000 dong  Bus ini mengantarkan penumpangnya hingga ke tempat penginapan. Stasiun the sing tourist bus di Muine letaknya dekat dengan tempat penginapan kami selama di Muine.
Bien Nho …tempat kami menginap selama 3 hari 2 malam di Muine. Tarif hotel ini tidaklah mahal apabila dilihat dari posisi hotel yang berada persisi di pinggir pantai dan juga memiliki fasilitas kolam renang. Kami hanya membayar  56 USD untuk 2 malam (tidak termasuk breakfast). Informasi mengenai Bien Nho dapat dilihat di www. biennhoresort.com
Bien Nho
Muine merupakan kawasan pantai yang tidak terlalu ramai. Apabila menyukai keheningan maka Muine adalah pilihan yang tepat. Ada sedikit kendala apabila kita hendak berpindah dari satu tempat ke tempat lain selama di Muine. Hal ini dikarenakan pilihan transportasi yang terbatas. Hanya ada 2 pilihan : taksi atau rental sepeda motor.
Hari pertama di Muine kami habiskan untuk bermalas-malasan di hotel, berenang dan kemudian makan malam di salah satu restoran di Muine (Pizzeria Sanmatti). Menu yang ditawarkan adalah masakan Italia. Selain restoran ini, restoran lain yang kami coba selama di Muine adalah Mungalhouse restaurant (halal food). Menu makanan di  Mungalhouse restuarant  adalah menu makanan khas India. Harga makanan di Mungalhouse berkisar antara 80.000 dong-125.000 dong

Hari kedua di Muine…
Inilah hari yang kutunggu-tunggu selama perjalanan 10 hari di 3 negara..Muine memiliki 2 wilayah padang pasir yang sangat indah..red sand dunes dan white sand dunes..Untuk dapat menikmati dan mencapai kawasan wisata ini kami mengambil paket wisata dengan trip sewa jeep yang ditawarkan Bien Nho. Tarif sewa jeep untuk 4 orang adalah sebesar USD 25. Perjalanan dengan menggunakan jeep ini terdiri dari red sand dunes trip, white sand dunes trip, fairy stream trip, pantai kampung nelayan. (USD 25 belum termasuk tiket masuk di beberapa tempat, USD 25 hanya penyewaan jeep saja).

Perjalanan hari kedua ini dimulai di pagi hari dan untuk mencapai wilayah padang pasir ini membutuhkan waktu sekitar 3 jam dari Bien Nho. Oleh karena itulah perjalanan dimulai di pagi hari sehingga nantinya dapat menikmati sunrise. Dan terbukti…menikmati matahari terbit selama perjalanan menuju wilayah padang pasir ini sangatlah indah. Red sand dunes adalah tujuan pertama di hari kedua ini. Di sini kita dapat berfoto dengan berlatarkan pemandangan padang pasir dan juga kita dapat menyewa ATV untuk mengelilingi padang pasir. Kami memilih untuk berjalan kaki guna menikmati pemandangan yang ada. Membutuhkan tenaga ekstra apabila kita memilih berjalan kaki karena padang pasir ini begitu luas dan ada beberapa bagian yang mendaki karena padang pasir di sini bukanlah padang pasir yang datar melainkan padang pasir yang berupa bukit pasir. Selain ATV, kita dapat berselancar di padang pasir. Di sini penduduk setempat atau anak kecil menyewakan semacam matras karet sebagai alat untuk berseluncur. Matras karet ini disewakan dengan harga 30.000 dong. Untuk dapat mamasuki wilayah ini dikenakan biaya 10.000 dong (jeep dan penumpang). 
Red Sand Dunes
 
Red Sand Dunes

 
Red Sand Dunes
Setelah red sand dunes trip, supir jeep yang kami naiki mengantarkan kami ke spot berikutnya. Tak jauh berbeda dengan red sand dunes, tujuan berikutnya adalah white sand dunes. Perbedaan dari dua tempat ini adalah warna pasir. Seperti namanya, red sand dunes memiliki warna pasir merah kecoklatan sementara white sand dunes merupakan padang dan bukit pasir yang berwarna putih. Secara pribadi saya lebih menyukai red sand dunes. Hal ini dikarenakan warna pasir yang lebih unik, pengunjung yang tidak begitu ramai dan sampah yang tidak sebanyak di white sand dunes. Tidak banyak waktu yang kami habiskan di white sand dunes trip ini dan kami pun melanjutkan perjalanan menuju pantai kampung nelayan. Di pantai ini banyak sekali kapal-kapal nelayan dan juga kemudian menjual ikan hasil tangkapan di pinggir pantai. Bentuk kapal nelayan di sini berbeda dengan kapal nelayan yang ada di Indonesia. Kapal nelayan di sini berbentuk bulat. Karena tempat ini merupakan tempat nelayan berlabuh maka tak heran jika pantainya tidak terlalu bersih. Setelah pantai kampung nelayan ini, kami melanjutnya trip selanjutnya menuju fairy stream. Untuk memasuki wilayah fairy stream ini dipungut biaya sebesar 5000 dong dan kemudian kami diharuskan untuk melepaskan alas kaki. Fairy stream merupakan wilayah aliran sungai yang di kiri kanannya terdapat tebing pasir yang sudah mengeras. Jangan khawatir akan aliran sungai yang ada di tempat ini. Aliran sungai di sini bukanlah aliran sungai yang dalam melainkan aliran sungai yang hanya semata kaki. Di fairy stream ini kita dapat menaiki burung unta. Sayangnya ketika kami ingin mencoba pengalaman seru ini, si petugas lagi tertidur lelap dan sangat sulit untuk membangunkannya. Untuk menaiki burung untuk ini dikenakan biaya tambahan lagi dan memilik satu lokasi tersendiri di sepanjangan aliran sungai fairy stream.
Fairy Stream

Aliran sungai Fairy Stream

Tidak memerlukan waktu yang lama untuk dapat menyelesaikan keempat  trip ini. Sekitar pukul 11.00 kami sudah dapat kembali ke Bien Nho.
Sisa hari kedua di Muine kami habisnya untuk bermalas-malasan di hotel, berenang, bermain di pantai dan menikmati kerang dan udang Mui Ne yang sangat lezat. Kerang dan udang Muine ini dijual oleh penduduk setempat. Mereka menawarkan kepada setiap turis yang sedang bersantai di hotel yang berada di pinggir pantai. Begitu kita memesan, mereka langsung memasak dengan peralatan masak yang mereka bawa. Walaupun memakai peralatan memasak yang seadanya dengan bumbu yang seadanya pula, kerang dan udang ini tetap terasa nikmat. Ini mungkin dikarenakan kerang dan udang yang masih segar. Harga seporsi kerang (1 kg) hanya sebesar 100.000 dong.  Tidak sulit untuk mencari penjual kerang dan udang ini. Hanya dengan duduk santai di pinggir pantai ataupun di hotel, mereka akan dengan senang hati mendatangi sambil menawarkan dagangannya. 
Kerang Muine

Keesokan harinya.. 29 Mei 2014 pukul 12.00, kami  check out dari Bien Nho dan menuju stasiun the shin tourist bus untuk menuju HCMC dan kemudian melanjutkan perjalanan udara menuju Hanoi.  Waktu perjalanan Muine menuju HCMC sekitar 5 jam, dan tiba di HCMC pukul 18.30. Harga tiket thesinhtourist bus dari Muine menuju HCMC sebesar 139.000 dong.
Sesampainya di HCMC kami langsung menaiki taksi dan menuju bandara Taksi yang kami gunakan adalah taksi Vinasun.  Taksi ini merupakan salah satu taksi yang dapat dipercaya dengan penggunaan argometer. Jauh atau dekat tetap menggunakan argometer. Pesawat vietjetair menjadi pilihan kami untuk penerbangan HCMC ke Hanoi. Kami sudah membeli tiket via web (http://www.vietjetair.com) sebelum kami memulai perjalanan 10 hari di 3 negara.  Penerbangan vietjetair dari HCMC menuju Hanoi  pada pukul 22.05 dan tiba di Hanoi pukul 00.10 tanggal 30 Mei 2014. Ada cerita mengesankan ketika menggunakan transportasi udara di Vietnam. Berbeda dengan penumpang Indonesia, penumpang pesawat di Vietnam terutama pesawat yang saya naiki pada saat itu bersorak ketika pesawat landing atau pun take off. Kebisingan sangat terasa selama di bandara, di dalam pesawat, take off dan landing. 

29 Mei 2014 @Hanoi
Hari pertama di Hanoi cukup berkesan bagi saya. Bermalam dan tidur di ruang tamu hostel.
Pukul 00.10..tiba di Hanoi dan kami pun di jemput oleh pihak penginapan yang kami pilih selama di Hanoi. Penginapan yang menjadi pilihan kami selama di Hanoi adalah Central Backpacker Hostel. Sangat disayangkan ketika kami tiba, tidak ada kamar kosong yang tersedia. Berharap bisa tidur dan meluruskan badan, akan tetapi harapan tinggallah harapan. Kursi tamulah yang menjadi tempat beristirahat menunggu pagi datang.  

30 Mei 2014..Halong Bay Trip @Halong City – 31 Mei 2014 @ Hanoi
Trip halong bay ini dimulai pukul 08.00. Bersama kami terdapat rombongan turis Indonesia lain, turis Perancis, Amerika dan Italia. Kami mengambil paket trip ini dari Central Backpacker Hostel seharga USD 33 (one day halong bay trip). Trip dimulai dengan penjemputan turis dari tempat penginapan menuju pelabuhan kapal di Halong City yang menghabiskan waktu sekitar 3-3,5 jam. Untuk trip ini kami dipandu oleh seorang tour guide bernama Seven dan selama perjalanan dia pun menjelaskan mengenai halong bay dan kemudian bertanya mengenai pantangan makanan kepada setiap turis yang ada dalam rombongan. One day halong bay trip memberikan fasilitas makan siang di atas kapal. Oleh karena itulah pantangan makanan ditanyakan ke setiap turis yang nantinya turis yang memiliki pantangan makanan akan dikelompokkan dalam satu meja. Pada saat itu, turis yang meminta makanan halal akan dikelompokkan dengan turis yang memiliki pantangan makanan seafood.
Setibanya di pelabuhan kami menunggu sejenak untuk masuk ke dalam kapal. Tak butuh waktu lama untuk kapal segera berlabuh dan memulai trip halong bay ini. 
Halong Bay

Makan siang di atas kapal merupakan awal dari trip halong bay ini. Sambil makan siang penumpang disuguhkan dengan pemandangan halong bay yang berupa bukit bukit karst yang berada di tengah air. Setelah seluruh turis menyelesaikan makan siangnya, kapal pun berhenti di salah satu gua di bukit karst yang ada. Gua ini sudah dikelola dengan sangat baik dan dengan adanya pencahayaan dengan lampu yang berwarna warni membuat stalaktit, stalakmit dan bebatuan di dalam gua ini menjadi sangat indah. Ada beberapa stalaktit dan stalakmit yang berbentuk binatang seperti kura-kura, singa. Gua ini pun sudah memiliki track yang sangat bagus untuk dapat dijalani oleh pengunjung. Jalan keluar dari gua ini berada di atas bukit karst dan dengan demikian para turis dapat berfoto berlatarkan pemandangan bukit karst halong bay yang indah. Setelah pengunjung puas menikmati gua, kapal kembali berlabuh dan menuju ke perkampungan terapung nelayan. Di sini turis diizinkan untuk menyewa kayak untuk mengelilingi bukit-bukit kapur/ karst yang ada. Sewa kayak ini tidak termasuk dalam biaya paket one day tour halong bay. Ketika itu hanya 2 orang turis Amerika yang melakukan aktivitas kayaking. Kedua turis ini ditinggal selama 1-2 jam dan akan dijemput kembali. Selama waktu itu, kapal mengelilingi halong bay. Turis yang memilih untuk tetap di kapal dapat naik ke atas dek untuk sekedar berfoto ataupun berjemur. Perlu diketahui bahwa dalam paket one day halong bay trip ini tidak termasuk dalam pembelian minuman di dalam kapal. Harga minuman di kapal 2x lipat lebih tinggi.
Halong Bay


 
Gua @ Halong Bay

Tur ini berakhir di sore hari dan minibus pun mengantarkan kami kembali ke penginapan. Sekembalinya di hostel, kami pun berhasil check in dan beruntung dengan harga dorm kami diizinkan untuk mendapatkan kamar private di lantai 7 dengan 4 tempat tidur. Harga dorm di central backpacker hostel : USD 5/ person, sementara private room seharga USD 25/ room icl breakfast.
Malam hari di Hanoi kami habiskan dengan mengelilingi night market yang cukup ramai yang menjual berbagai macam barang, mulai dari makanan, aksesoris, souvenir, pakaian, tas, dan lain sebagainya. Sistem tawar menawar berlaku di night market ini. Harga kaos Vietnam sekitar 50.000 dong dan kisaran harga tas adalah 120.000 dong. Jika berniat untuk bebelanja, ada baiknya untuk membawa kalkulator karena tidak semua penjual mengerti bahasa Inggris.
Di hanoi  terdapat satu restoran Vietnam noodle yang cukup ramai dan memiliki cita rasa yang nikmat. Restoran tersebut tidak jauh dari Central Backpacker Hostel. Nama restoran ini : Pho 10. Harga special bowl Vietnam noodle : 70.000 dong dan harga segelas ice tea : 3000 dong.
Pagi hari di tanggal 31 Mei 2014.. kami sedikit mengelilingi wilayah di sekitar Central Backpacker Hostel sebelum menuju bandara. Salah satu tempat yang kami kunjungi adalah St.Joseph Cathedral
Sekitar pukul l1.00 kami menuju bandara Hanoi dengan menggunakan jasa pengantaran dari Central Backpacker Hostel. Jasa ini dikenakan biaya sebesar USD 15 atau 315.000 dong. Tarif akan lebih besar apabila jasa penjemputan dan pengantaran dilakukan di malam atau dini hari.Waktu tempuh central backpacker hostel menuju No Bai airport sekitar 1 jam. Jadi perkirakan waktu tempuh ini, karena kami hampir saja terlambat untuk ckeck ini karena tidak memperhitungkan waktu dengan cermat.
Informasi mengenai central backpacker hostel dapat dilihat di http://www.centralbackpackershostel.com/

Rute kembali ke Indonesia : Hanoi-Singapore-Batam-Jakarta
Hingga di akhir perjalanan ini , kami belum memesan seluruhnya tiket kepulangan ke Indonesia. Tiket yang sudah dibeli hanyalah tiket dari Hanoi menuju Singapore yang kami beli ketika berada di Bousavy Guesthouse Siemreap. Hanoi-Singapore dengan pesawat tigerair. Oleh karena harga tiket Singapore-Jakarta yang mahal untuk keberangkatan tanggal 31 Mei 2014, kami memutuskan untuk bermalam di Singapore dan kembali ke Jakarta esok harinya melalui Batam. Singapore-Batam kami tempuh dengan menggunakan kapal feri (batam fast) dan Batam ke Jakarta kami tempuh dengan menggunakan penerbangan Garuda Indonesia pada tanggal 1 Juni 2014.

31 Mei 2014 @ Singapore
Tanggal 31 Mei 2014 kami kembali menginjakkan kaki di Singapore. Hanya satu mall yang sempat kami kunjungi, Suntec City. Di Singapore ini kami kembali bermalam dan tidur di bandara Changi sebelum esok hari berangkat menuju Batam. Tempat peristirahatan kami selama di bandara Changi adalah di lantai 2 terminal 2. Kami menunggu waktu restoran tutup dan kemudian merapatkan kursi yang ada sebagai tempat tidur. Walaupun bandara ini adalah tempat umum akan tetapi tidak ada larangan untuk tidur dan bandara Changi ini cukup aman.

01 Juni 2014 @Batam
Pagi hari di tanggal 01 Juni 2014, kami segera menuju Harbour Front (Singapore) untuk menyebrang menuju Batam (Pelabuhan Sekupang). Informasi mengenai kapal penyebrangan dengan menggunakan batam fast dapat dilihat di www.batamfast.com. Kapal penyebrangan ini cukup bagus dan memiliki 2 tingkat. Lantai bawah adalah ruangan ber AC dengan tempat duduk yang nyaman, dan lantai 2 merupakan tempat terbuka. Perairan sekitar Singapore terlihat sangat bersih dan tidak terasa, siang hari di tanggal 1 Juni 2014 kami pun sudah kembali ke tanah air. Perlu diketahui bahwa Batam Fast menyediakan fasilitas bagasi barang. Sesampainya di pelabuhan Sekupang porter sudah siap sedia untuk mengangkut barang bagasi dan kemudian barang dapat diambil di dekat exit gate pelabuhan. Jasa pengambilan barang dari kapal ini akan dikenakan biaya oleh porter yang ada di pelabuhan Sekupang. Saran saya, apabila tidak  membawa barang yang tidak terlalu berat tak ada salahnya bila mengangkut sendiri barang tanpa menggunakan fasilitas bagasi yang ada.
Transportasi di Batam sangatlah sulit. Taksi di sini berupa mobil-mobil pribadi dengan sistem tawar menawar. Di Batam, kami mencoba salah satu restoran sup ikan yang cukup terkenal yaitu Yongki Sup Ikan Batam. Dekat dengan Yongki terdapat sebuah toko yang menjual oleh-oleh. Hanya tempat inilah yang sempat kami kunjungi selama di Batam dan kami pun segera menuju bandara Hang Nadim untuk melanjutkan penerbangan menuju Jakarta.
01 Juni 2014…inilah akhir dari perjalanan kami. Penerbangan Batam menuju Jakarta adalah akhir dari cerita 10 hari di 3 negara.
Pengalaman baru dan wawasan baru selalu mengiringi di setiap perjalanan traveling yang saya lalui…never stop traveling…never stop writing